“Antara
bulan dan bintang yang mana yang lebih kamu pilih?” Tanyanya padaku hari itu.
“Bintang”
jawabku.
“Mengapa
demikian?”
“Taukah
kamu kalau bulan itu tidak menghasilkan cahayanya sendiri? Tahukah kamu kalau
bulan itu mengambil terpaan cahaya dari bintang untuk bersinar?”
Dia
terdiam, lalu kembali bertanya
“Tetapi
yang menyinari bumi ketika malam hari itu bulan”
“Iya
benar, karena bintang jauh dari bumi, maka dari itulah bulan yang lebih dekat
dengan bumi mengambil cahaya dari bintang lalu menyinari bumi.”
“Lalu
bagaimana dengan talking to the moon yang sering kau katakan?”
“Talking
to the moon menurutku itu berbicara kepada bulan agar bulan menyampaikan
apa yang aku ceritakan kepada bintang. Mungkin bintang-bintang lebih tepatnya.”
“Lalu
bagaimana dengan matahari?”
Tanyanya
penasaran.
“Jika
aku menjawab karena matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi
apakah aku salah?”
“Tentu
tidak. Aku tahu kamu pasti memiliki alasan selain itu”
“Tentu
saja” Jawabku sambil tertawa.
“Ceritakan
alasan lain itu. Pasti spesial.”
Katanya
sambil tersenyum menatapku.
Membalas
tatapannya, aku terdiam sebentar, berpaling kedepan dan kemudian memulai
ceritaku dengan senyuman.
“Kenapa
matahari? Seperti yang aku katakan sebelumnya karena matahari merupakan bintang
yang paling dekat dengan bumi. Kenapa matahari? Karena sebagai bintang yang
paling dekat dengan bumi, matahari pasti yang paling tahu dan yang paling
sering mendengar ceritaku dari bulan. Mengapa aku katakan demikian? Menurutku
bintang-bintang yang lain memang ada, tetapi tidak sedekat matahari. Tidak
sedekat matahari dengan bumi dan juga tidak sedekat matahari dengan bulan.
Bintang-bintang yang lain mungkin juga sering mendengar ceritaku tetapi
pastinya tidak sejelas dan sesering matahari mendengar ceritaku. Kenapa
matahari? Karena matahari yang selalu menyinari bumi. Selalu. Bulan juga dapat
menyinari bumi ketika malam hari karena adanya bintang dan tentu saja matahari
sebagai salah satu bintang yang paling dekat. Meskipun berada dibelahan bumi
lainnya terpaan sinar matahari dapat mengenai bulan dan bulan mengambil cahaya
matahari lalu menyinari bumi. Karena matahari yang paling dibutuhkan dan karena
matahari selalu ada.”
Setelah
mengatakan alasannya, akupun berpaling dari matahari yang sedang tenggelam
sedikit demi sedikit didepanku dan melihat wajahnya yang masih tetap setia
melihatku dengan senyuman dan mata yang tak kalah berbinar dariku.
“Spesial”
satu kata yang keluar dari mulutnya dengan diikuti senyum lebar.
“Selalu
spesial dan terlalu spesial” lanjutnya.
“Kau
tahu mengapa aku bertanya?” tanyanya lagi sambil tetap melihatku.
Yg ku
jawab dengan mengangkat alis kepadanya.
“Karena
kamu akan selalu dan selalu mempunyai jawaban yang spesial. Selalu dan selalu
memiliki kata-kata dan kalimat yang membuatku takjub. Selalu dan selalu
membuatku antusias mendengar ceritamu. Selalu dan selalu membuatku tak bisa
berpaling darimu. Dan selalu membuktikan bahwa kamu memang spesial dan
satu-satunya.”
Katanya
sungguh-sungguh sambil memandang mataku dalam.
Yang
kubalas dengan senyuman tulus dan dibalas dengan senyuman yang tak kalah tulus
darinya.
Lalu
kita berdua sama-sama berpaling kedepan dan kembali melihat detik-detik
menghilangnya matahari di hari itu.
ASTROPHILIA merupakan tulisan pertamaku yang benar-benar bisa disebut dengan menulis:)
Malang.
July, 25th 2018.
Tri Mardiyanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar