Selasa, 24 Juli 2018

ASTROPHILIA

“Antara bulan dan bintang yang mana yang lebih kamu pilih?” Tanyanya padaku hari itu.
“Bintang” jawabku.
“Mengapa demikian?”
“Taukah kamu kalau bulan itu tidak menghasilkan cahayanya sendiri? Tahukah kamu kalau bulan itu mengambil terpaan cahaya dari bintang untuk bersinar?”
Dia terdiam, lalu kembali bertanya
 “Tetapi yang menyinari bumi ketika malam hari itu bulan”
“Iya benar, karena bintang jauh dari bumi, maka dari itulah bulan yang lebih dekat dengan bumi mengambil cahaya dari bintang lalu menyinari bumi.”
“Lalu bagaimana dengan talking to the moon yang sering kau katakan?”
Talking to the moon menurutku itu berbicara kepada bulan agar bulan menyampaikan apa yang aku ceritakan kepada bintang. Mungkin bintang-bintang lebih tepatnya.”
“Lalu bagaimana dengan matahari?”
Tanyanya penasaran.
“Jika aku menjawab karena matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi apakah aku salah?”
“Tentu tidak. Aku tahu kamu pasti memiliki alasan selain itu”
“Tentu saja” Jawabku sambil tertawa.
“Ceritakan alasan lain itu. Pasti spesial.”
Katanya sambil tersenyum menatapku.
Membalas tatapannya, aku terdiam sebentar, berpaling kedepan dan kemudian memulai ceritaku dengan senyuman.
“Kenapa matahari? Seperti yang aku katakan sebelumnya karena matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi. Kenapa matahari? Karena sebagai bintang yang paling dekat dengan bumi, matahari pasti yang paling tahu dan yang paling sering mendengar ceritaku dari bulan. Mengapa aku katakan demikian? Menurutku bintang-bintang yang lain memang ada, tetapi tidak sedekat matahari. Tidak sedekat matahari dengan bumi dan juga tidak sedekat matahari dengan bulan. Bintang-bintang yang lain mungkin juga sering mendengar ceritaku tetapi pastinya tidak sejelas dan sesering matahari mendengar ceritaku. Kenapa matahari? Karena matahari yang selalu menyinari bumi. Selalu. Bulan juga dapat menyinari bumi ketika malam hari karena adanya bintang dan tentu saja matahari sebagai salah satu bintang yang paling dekat. Meskipun berada dibelahan bumi lainnya terpaan sinar matahari dapat mengenai bulan dan bulan mengambil cahaya matahari lalu menyinari bumi. Karena matahari yang paling dibutuhkan dan karena matahari selalu ada.”
Setelah mengatakan alasannya, akupun berpaling dari matahari yang sedang tenggelam sedikit demi sedikit didepanku dan melihat wajahnya yang masih tetap setia melihatku dengan senyuman dan mata yang tak kalah berbinar dariku.
“Spesial” satu kata yang keluar dari mulutnya dengan diikuti senyum lebar.
“Selalu spesial dan terlalu spesial” lanjutnya.
“Kau tahu mengapa aku bertanya?” tanyanya lagi sambil tetap melihatku.
Yg ku jawab dengan mengangkat alis kepadanya.
“Karena kamu akan selalu dan selalu mempunyai jawaban yang spesial. Selalu dan selalu memiliki kata-kata dan kalimat yang membuatku takjub. Selalu dan selalu membuatku antusias mendengar ceritamu. Selalu dan selalu membuatku tak bisa berpaling darimu. Dan selalu membuktikan bahwa kamu memang spesial dan satu-satunya.”
Katanya sungguh-sungguh sambil memandang mataku dalam.
Yang kubalas dengan senyuman tulus dan dibalas dengan senyuman yang tak kalah tulus darinya.
Lalu kita berdua sama-sama berpaling kedepan dan kembali melihat detik-detik menghilangnya matahari di hari itu.


ASTROPHILIA merupakan tulisan pertamaku yang benar-benar bisa disebut dengan menulis:)

                                                                                                       Malang. July, 25th 2018.
                                                                                                               Tri Mardiyanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ASTROPHILIA

“Antara bulan dan bintang yang mana yang lebih kamu pilih?” Tanyanya padaku hari itu. “Bintang” jawabku. “Mengapa demikian?” “Taukah ...